Mengenai Saya

Foto saya
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Perbaikan elektronik mobil: ECU/ECM (engine control unit) Speedometer/odometer Hubungi :085669930992

Selasa, 27 Juli 2010

Dari baca2 , kalau ECU mobil mempelajari karakter mengemudi dan menyimpannya di memory. ECU mendeteksi terjadinya knocking/glitik lewat knock sensor dan memundurkan timing pengapian (retard ignition timing). Derajat retard timing ini yang disimpan di ECU. Timing pengapian semakin maju (advance) akan menghasilkan tenaga yang lebih baik, sedangkan bila mundur (retard) akan menghasilkan tenaga yang kurang; tetapi bila terlalu maju bisa menimbulkan gejala knocking / glitik, dimana ini tentu tidak baik untuk mesin bahkan merusak. Banyak hal yang membuat mesin kita menjadi glitik seperti kotor, busi sudah lemah dsb. Meski demikian ECU termasuk pintar sehingga dia dapat mengadaptasi perubahan (tentu dalam tolerasi range tertentu) supaya mesin tetap aman tanpa gelitik. Kalau kita melakukan "tune up" diharapkan kondisi mesin kembali prima, sayangnya ECU tidak serta merta mengadaptasi perubahan tersebut akibat ECU menyimpan catatan retard timing.

Nah, dengan kita mereset ECU diharapkan catatan retard tersebut hilang dan setting timing kembali ke standard pabrikan; bila kebetulan sebelumnya ECU banyak melakukan retard timing maka bisa jadi dengan mereset ECU kita akan merasakan efek tenaga, tapi bila ternyata kondisi mesin tidak memungkinkan untuk timing kembali ke standard pabrikan (masih penuh kerak dsb) bisa jadi malah kita lebih sering mendengarkan bunyi knocking dan tentu si ECU mulai mencatat lagi berapa derajat timing pengapian mesti dimundurkan.

Cara reset ECU ada yang melakukan dengan melepas kabel negatif pada Aki selama beberapa menit, mungkin minimal 30 menit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar